Followers

Pageviews

Perawatan Warna Merah Ikan Arwana Super Red

Ikan arwana merupakan jenis ikan yang mahal harga bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah, mengingat menggiurkan untuk dari budidaya ikan arwana super red tersebut maka tidak jarang budidaya ikan arwana kini menjamur dan dari semua jenis ikan arwana, ikan arwana super red merupakan primadona dari jenis ini. Warnanya yang merah menyela menjadi daya tarik utama, namun mahal dan indahnya ikan ini sebanding akan perawatannya.

Metode Pemeliharaan Ikan Maskoki

Metode pemeliharaan ikan maskoki bisa bermacam2, walaupun secara prinsipnya, seperti pemeliharaan ikan hias lainnya, hanya ada 1 cara yaitu memelihara kualitas air.

Budidaya Ikan Cupang

Ikan cupang adalah ikan hias yang sangat dikenal oleh masyarakat khususnya anak-anak, karena ikan tersebut selain rupanya yang cantik juga dapat merupakan tentera yang menarik bila diadu. Ikan ini juga sering disebut ikan laga dan nama latinnya adalah Betta splendens, termasuk dalam famili Anabantidae (Labirynth Fisher)..

Budidaya Ikan Guppy / Gobi

Guppy awalnya hidup di rawa air payau. Ikan ini berkembang biak dengan cara beranak sehingga pemijahannya tergolong mudah. Induk jantan mempunyai warna yang cerah, tubuh yang ramping, sirip punggung yang lebih panjang, mempunyai gondopodium.

Bisnis Ikan Hias Kurang Diperhitungkan

Ikan hias selama ini kurang diperhitungkan untuk menghasilkan devisa. Padahal Indonesia memiliki ribuan jenis ikan hias air tawar yang laku di pasar dunia. Hanya saja karena pengelolaannya dalam skala kecil, kurang terintegrasi, membuat bisnis ikan hias ini kurang diperhitungkan.

Monday, December 24, 2012

Perawatan Warna Merah Ikan Arwana Super Red

Ikan Arwana Super Red
Hobi Ikan Hias - Ikan arwana merupakan jenis ikan yang mahal harga bahkan bisa mencapai ratusan juta rupiah, mengingat menggiurkan untuk dari budidaya ikan arwana super red tersebut maka tidak jarang budidaya ikan arwana kini menjamur dan dari semua jenis ikan arwana, ikan arwana super red  merupakan primadona dari jenis ini. Warnanya yang merah menyela menjadi daya tarik utama, namun mahal dan indahnya ikan ini sebanding akan perawatannya.

Untuk warna merah pada ikan arwana super red, seyogya dapat berubah tergantung pada perawatan dari kita dalam merawatnya. Berikut ini beberapa tips dan trik yang dapat anda lakukan untuk mempertahankan bahkan menambahkan ketegasan akan warna merah pada ikan arwana super red :
  1. Selalu cek kondisi air, mengingat bahwa ikan arwana super red adalah ikan yang sangat sensitif terhadap perubahan suhu air, cara penggantian air bisa 3 hari 1x sebanyak 10-20% dari volume air yang ada di aquarium, atau 7 hari 1x sebanyak 50% tentunya air baru yang akan dimasukkan ke dalam aquarium adalah air tua, bisa dengan diendapkan minimal 12 jam atau dengan diaerasi selama 5 jam.
  2. Perhatikan pakan ikan, untuk makanan pendukung guna memperindah warna merah pada ikan arwana super red adalah udang atau kelabang atau sayuran yang mengandung betakaroten seperti wortel, caranya kalau kita mau ngasih umpan jangkrik atau ulat maka jangkrik atau ulat itu harus kita kasih makan wortel terlebih dahulu baru di cemplungkan ke aro.
  3. Tanning, warna merah pada sisik ikan arwana super red akan muncul pada usia 3-4 tahun, ada juga yang muncul ketika usianya menginjak 8 tahun lebih 1 bulan. Untuk mempercepat supaya ring dan sisik ikan arwana super red yaitu dengan proses tanning, caranya dengan menaruh lampu di depan aquarium dan atas aquarium, untuk di depan aquarium bisa 40 watt yang mengandung minimal 10 ribu calvin, yang di atas 20 watt. Untuk tanning dilakukan pada ikan arwana super red yang sudah berukuran minimal 20cm karena untuk mengurangi stress pada ikan.

Wednesday, November 24, 2010

Budidaya / Pengkulturan Kutu Air (Daphnia)

Bagi para hobiis cupang baik hias maupun aduan tentu menginginkan performa atau penampilan terbaik dari kelangenan kesayangannya. Berbagai upaya dilakukan untuk mempertahankan performa terbaiknya. Salah satu hal yang amat penting dalam perawatan ikan kesayangan kita adalah pemberian pakan. Kualitas pakan akan menentukan kualitas penampilan ikan kesayangan kita. Salah satu pakan alami yang sering diberikan kepada ikan adalah kutu air. Kutu air adalah sebutan awam bagi makhluk kecil penghuni air sejenis udang-udangan. Jenis kutu air meliputi Daphnia (paling umum), Cyclops, Bosmina, dan Diaptomus. Kutu air berukuran panjang kurang dari setengah milimeter dan pakannya adalah berbagai fitoplankton dan juga sisa-sisa makanan hewan lainnya (detritus).

Terutama bagi para peternak kutu air mempunyai peranan yang sangat penting. Sebab kutu air merupakan sumber utama nutrisi bagi burayak cupang. Permasalahan utama mengenai kutu air adalah stoknya yang terbatas di alam terutama ketika datang musim penghujan. Untuk mensiasatinya maka dilakukan upaya pengkulturan agar diperoleh kutu air berdasarkan kuantitas yang diinginkan. Peternak nantinya tak perlu repot untuk mencarinya di selokan, empang, ataupun genangan air lainnya. Stok kutu air akan tetap terjaga untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan anda.

Kutu air pada dasarnya merupakan pemakan zat renik di air. Kutu air sendiri tidak bertelur melainkan melahirkan embrio kecil calon kutu air. Anda dapat memperoleh kutu air dengan membelinya di pedagang ikan hias. Tentu saja ini akan tergantung pada keadaan alam. Ada beberapa cara yang dilakukan untuk mengkultur kutu air. Jika diperhatikan semua metode hampir sama. Hanya saja media dan pengaplikasikannya yang berbeda. Berikut ini akan saya sampaikan cara memperbanyak kutu air.

Cara pertama (Kotoran dan Ampas Kelapa)
Sebelum melakukan pengkulturan kita harus menyiapkan bahan serta alat yang akan kita gunakan dalam pengkulturan kutu air, meliputi:
  1. Bak atau ember plastik yang berukuran lebar
  2. Pupuk sebagai pakan kutu air (kotoran ayam/kambing dan ampas parutan kelapa)
  3. Aerator untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air
  4. Bibit kutu air sebanyak dua gelas
Kemudian dari apa yang kita siapkan tersebut kita mulai melakukan pengkulturan:
  1. Isi bak atau ember dengan air secukupnya. Patut diketahui bahwa agar diperoleh kutu air diperlukan media dengan penampang yang lebar bukan tinggi.
  2. Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebarkan kotoran ayam. Biarkan selama beberapa hari sampai warna air mulai menghijau pertanda alga mulai tumbuh.
  3. Letakkan media di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung atau gunakan penutup seperti triplek atau seng.
  4. Masukkan starter kutu air dan berikan aerasi dengan kekuatan udara yang kecil. Tunggu sampai satu pekan maka anda akan puas dengan hasilkerja keras anda.
  5. Untuk menjaga kuantitas maka dilakukan pemupukan rutin setiap dua pekan dengan mencampurkan kotoran dengan ampas kelapa. Peras dengan kain hingga mengeluarkan air sebagai pakan kutu air.
Cara kedua (Susu)
Sebenarnya cara hampir sama hanya saja menggunakan media yang berbeda. Sebelum melakukan pengkulturan kita harus menyiapkan bahan serta alat yang akan kita gunakan dalam pengkulturan kutu air, meliputi:
  1. Bak atau ember plastik yang berukuran lebar
  2. Aerator untuk menjaga kandungan oksigen terlarut dalam air
  3. Bibit kutu air sebanyak dua gelas
  4. Susu bubuk dan teh sebagai pakan kutuair
Kemudian dari apa yang kita siapkan tersebut kita mulai melakukan pengkulturan:
  1. Isi bak atau ember dengan air secukupnya. Patut diketahui bahwa agar diperoleh kutu air diperlukan media dengan penampang yang lebar bukan tinggi.
  2. Lakukan pemupukan dasar dengan cara menebarkan susu bubuk sebanyak satu sendok dan segelas seduahan teh untuk satu ember besar. Biarkan selama beberapa hari sampai warna air mulai berubah kecoklatan pertanda alga mulai tumbuh.
  3. Letakkan media di tempat yang terhindar dari sinar matahari langsung atau gunakan penutup seperti triplek atau seng.
  4. Masukkan starter kutu air dan berikan aerasi dengan kekuatan udara yang kecil. Tunggu sampai satu pekan maka anda akan puas dengan hasilkerja keras anda.
  5. Untuk menjaga kuantitas maka dilakukan pemberian pakan secara rutin tiap minggu dengan menaburkan sesendok susu bubuk.
Cara ketiga (Air Comberan)
Cara yang terakhir yang saya tawarkan cukup mudah. Ambil air selokan alias comberan semau anda. Usahakan angkat bersama lumpurnya. Masukkan ke dalam bak dan tuang starter kutu air ke dalamnya. Diamkan beberapa hari dan lihat hasilnya.

Silahkan mencobanya dan semoga berhasil…